the judgement

hmmmm,, liburan lumayan panjang nih.. dan di rumah kerjaannya mantengin tiviiii terus. hedeh. lumayan memprihatinkan mengingat kurangnya sarana dan prasarana hiburan di rumah. hahaha. kalo ngeliat tivi sekarang nih, dimana-manaaa ngomongin video porno yang katanya 'mirip' artis tertentu. capek juga lama-lama dengernya. sebagai pendengar(dan penonton) aja saya capek, apalagi yang diberitain?? kalo media yang memberitakan sih, saya nggak comment ya, secara itu media memang butuh berita untuk dibahas. kagak ada berita, gimana acaranya bisa tetep jalan?? nggak di infotainment, talkshow, bahkan pemberitaan yang biasanya mengekspos masalah politik,dkk juga ikutan nayangin tuh berita. sungguh menghebohkan negara ini. mendadak makin eksis, ketiga artis yang disangka 'mirip' pelaku video porno itu.
Bukannya saya mau membela artis-artis itu, tapi yaudah sihhh, nggak usah lebay lah kalo mau bikin berita. belum ada keputusan yang jelas dari pihak berwajib aja udah kayak gini hebohnya. Kalau mereka salah toh juga nanti ada ganjarannya sendiri, sudah diatur dalam undang-undang yang jelas. Malahan kemaren, ada tuh berita di tivi, katanya ada sekelompok orang yang mau menyeret paksa ketiga artis itu ke penjara kalau polisi nggak segera menyatakan keputusannya. haduhhh. pernah belajar tentang asas praduga tak bersalah nggak,ya??
Okelah, orang-orang yang udah pada liat videonya punya pendapat dan persepsi sendiri pada pelakunya. ada yang bilang itu emang beneran artis yang disangka, ada yang bilang bukan. Semua boleh punya pendapat. tapi nggak semua boleh ngejudge mereka salah. Di ajaran agama aja ada kok, "barangsiapa yang paling nggak berdosa, boleh melempar batu pertama, kepada orang yang melakukan zina ini,"
Dalam hidup ini, nggak cuma ada hitam dan putih, tapi juga ada abu-abu. nggak cuma ada salah dan benar, tapi juga ada saat dimana bisa mentoleransi kesalahan.dalam hal ini, tentu bukan mentoleransi berdarnya video porno itu dan memaafkan pelakunya. BUKAN! tetapi setidaknya, cobalah sabar dulu. bertoleransilah dulu sebentar, setidaknya sampai keputusan resmi itu keluar.

memang sih, ini tidak bisa dibiarkan saja. penentangan aksi pornografi memang santer dimana-mana. apalagi kita ini negara yang masih menganut norma adat ketimuran. profil orang Indonesia kan ramah, lemah lembut, sopan, santun, rajin. (ini yang sering diberitakan. and i wish that's true :) I WISH!)
tetapi bukan dengan cara membakar foto artis2 itu, bukan dengan cara kasar penuh emosi. mereka sudah cukup terhukum kok dengan ini semua. dengan pencekalan dimana-mana, dengan pemberitaan tentang masalah ini, dengan beredarnya video mereka (yang bahkan ada yang menjualnya dengan harga murah di pasaran). mereka pasti sudah sangat terhukum, secara sosial. ruang lingkup mereka juga pasti kini terbatas. nggak sebebas dulu, mau kemana aja oke.

saya bukannya sok ngerti soal ini. saya juga nggak terlalu banyak ngerti. tapi saya mencoba memposisikan diri seandainya saya ada di posisi mereka. gimana nggak enaknya "dihujat" dengan berbagai kata-kata. disalahkan sama semua orang, dianggap aneh, mungkin juga menjijikkan. saya bukan saudara mereka. mereka bahkan nggak kenal saya. saya juga nggak pernah (amit-amit) berada pada posisi yang sulit seperti yang mereka rasakan sekarang. sekarang coba, posisikan diri sebagai mereka, atau seandainya itu menimpa kerabat/ saudara, apa yang akan dilakukan? benarkah mau diomonbgin terus tiap hari? mau terus dijudge dengan berbagai anggapan?

memang terasa sulit, memandang sesuatu yang nampak salah di masyarakat, dari sisi yang lain. pada saatnya juga nanti akan terbukti, benar atau tidaknya. kita cuma perlu bersabar sebentar. polisi yang mengusut, saya yakin adalah orang-orang yang profesional kok, dengan berbagai tim ahli di belakangnya yang membantu. kalaupun artis2 itu salah, sepintar apapun mereka ngeles juga nggak akan menang, karena semua bukti mengarah pada kebenaran. tapi kalau memang para artis itu benar, dalam arti mereka memang tidak terbukti terlibat dalam video itu, yaaa nanti juga ketahuan.

yang berhak ngejudge merekja salah ya cuma yang berwajib, dan Tuhan. kembali lagi pada pertanggungjawaban mereka kepada Tuhan. mereka mau berbohong, atau jujur.
yang jelas, untuk jujur, harga yang harus dibayar memang mahal. karir mereka jadi taruhannya,lingkungan sekitar dimana mereka sering beraktivitas, belum lagi respon masyarakat luas terhadap mereka, nantinya. tapi sekalinya berani jujur, orang akan lebih menghargai itu. contohnya Tiger Woods, yang udah pernah mengalami kasus yang sama. dia dengan berani mengakui kesalahannya, dan justru setelah itu banyak orang menghargai dia.
namun, kalau memang maunya bohong, demi image dan karir, yaaa itu terserah mereka. mungkin kebohongan itu akan berbuah manis, sesaat. tapi untuk jangka panjangnya?? untuk arsip Tuhan? hmmmm...

jadi, yang bisa kita lakukan sekarang... waspada sama hal-hal yang seperti itu. dengan kasus ini kita belajar, bahwa tindakan semacam itu salah. dan akibat yang timbul dari tindakan itu juga banyak nggak enaknya. dan kita juga harus tau, apa yang harus kita lakukan untuk menghindari dan menutup rapat akses hal negatif tersebut dalam diri kita. misalnya dengan aktif di kegiatan yang positif, selektif memilih teman, perbanyak wawasan (dari buku, internet--> kalo yang ini juga harus hati2)

bukannya saya sok bijak. saya juga masih remaja yang terkadang masih belum terlalu pandai memilah pengaruh positif atau negatifkah yang saya lakukan ini.. saya juga masih dalam tahap belajar. Tapi dengan memastikan bahwa saat ini saya berada pada lingkup pergaulan yang benar, dan kegiatan yang saya lakukan dan ikuti juga benar, mudah-mudahan menjadi langkah awal saya untuk menutup akses hal negatif itu. :)

okaiii.. panjang sekali ya tulisan ini.. hmm.
yaudah, daripada banyak ngomong makin mbosenin juga, ayooo semuanyaa. kita berantas yang namanya pornoaksi, tapi dengan akal sehat. bukan dengan okol (otot). bukan dengan banyak ngomong yang membuat orang sakit hati.


TALK LESS DO MORE
TAKE ACTION, MIRACLE HAPPEN. Gb

2 Response to "the judgement"

  1. SrexAsyangar says:
    Senin, 21 Juni, 2010

    Hehehe....video nya kalau di nilai dari sisi teknik filmografi..bener2 jelek banget ya sist....tapi kalau dilihat dari sisi estetika lumayan juga...dari sisi kepopuleran...wah...luar biasa....
    Masih banyak film2 seperti itu yg menunggu jadwal tayang, jadi mari kita nggak usah men-judge dulu...tunggu saja seri2 berikutnya...baru nanti kita nilai, mana yang terbaik dan mana yg ber hak mendapat hadiah dan penghargaan...
    Itu baru namanya mengjudge dalam arti yg "positif"...hehe

  2. puspa says:
    Senin, 21 Juni, 2010

    iya. biar nanti masuk AMI award dulu. (lohh..loh..) haha.

Posting Komentar