MINDFULNESS!

Hai blog ku yang usang. Hari ini kembali lagi ada bahan ide buat self reminder. Biar gak lupa, aku tulis disini ya. Jadi 3 bulan terakhir ini, aku kehilangan 2 saudara sepupu yang secara garis keluarga sangat dekat sama aku. Setiap akhir tahun, kami selalu punya agenda buat berkumpul bersama. Meskipun memang ga semuanya bisa hadir, pasti ada aja yang absen entah karena pekerjaan atau juga karena hal lain yang gak bisa ditinggalkan. 

Sedih dan pastinya kaget dengan berita duka yang datangnya hampir beruntun gitu. Apalagi secara usia masih lebih muda dari aku. Tapi namanya rahasia Tuhan, kapan dipanggil pulang ya harus pulang siap atau nggak. Kabar duka ini bikin aku jadi kepikiran 1 hal, MINDFULNESS. Menurut penelusuran gugel, Istilah mindfulness menurut Jon Kabat-Zinn berarti kesadaran yang muncul dari memperhatikan dengan sengaja, pada saat ini, dan tanpa menghakimi. Kunci dari mindfulness adalah memberikan perhatian (atensi) dengan cara tertentu. Dari awal kita mulai ngerti tentang hidup dan segala macemnya (di usia yang sudah bukan anak2 lagi), kita udah pasti tau kalo kematian itu rahasia Tuhan. Tapi jujur setelah itu datang kepada orang yang dekat dengan kita, rasanya memaknai mindfullness ini jadi begitu penting.

Hadir secara utuh, menghargai waktu kebersamaan di SAAT INI, menyadari bahwa siapa yang tau kita punya hari esok atau enggak. Gimana kalo enggak? Apalagi memiliki anak usia balita dengan ritme harian ibu bekerja. Ini pilihanku, memilih kembali kekantor dengan segala konsekuensinya. Namun ketika ada waktu untuk hadir buat anak, ya hadirlah dengan utuh. Sediakanlah waktu yang berkualitas. Buatlah dia merasa bahwa memang kamu itu ada bukan cuma secara fisik, tapi ada buat membersamai dia. Bahkan kadangkala nggak semua hal yang dia ucapkan mungkin "nyambung" sama duniamu saat ini. Mungkin imajinasinya masih terlalu tinggi untuk dipahami. Tapi tetap hadirlah, bersamailah. Semaksimalnya. 

Godaan terbesar buat jadi orang yang lebih mindful (dalam kasus membersamai anak) ini adalah distraksi alat komunikasi. Entah itu handphone, TV, atau gadget yang justru anak lebih sering lihat daripada memilih ngobrol/ bermain sama orangtuanya. Tapi di jaman sekarang ngga bisa dihindari alat komunikasi memang sudah jadi kebutuhan yang cukup penting. Yang jelas, sadarilah apa yang kamu lakukan hari ini, saat ini, di detik ini. Yang kamu tau, waktu nggak akan kembali, dan yang kamu nggak tau adalah kapan waktu itu diambil dari padamu. Seterbatas apa waktumu bersama orang-orang terkasih, kamu nggak pernah tau. Jadi kalau mereka meminta waktu bersamamu, hadirlah seutuhnya. " Ah, kan masih seumur hidup waktu sama keluarga maaaa. Gak akan kemana2 juga kalo udah jadi keluarga. Quality time ya sekadarnya, sesempatnya aja. Toh aku juga hadir secara fisik disini (meskipun pikirannya gatau kemana, tangannya asik sama gadgetnya)" Nggak usah kepedean masih dikasih waktu banyak. ----SELAIN SELF REMINDER, INI JUGA TOLONG MENJADI PERHATIAN ORANGTUA YANG BELOM INSAP---- 

Doanya setiap ulangtahun sih memang minta panjang umur. amin. tapi nggak ada salahnya (dan emang seharusnya) menjadi orang yang lebih mindful. setiap hal itu ada porsinya yang tepat kok. waktunya kerja, waktunya me time, waktunya bareng keluarga dan orang terkasih. nggak juga mengesampingkan semua hal juga. Bahkan yang cukup kusadari beberapa tahun terakhir ini, memiliki waktu me time itu MAHAL. tapi ya harus belajar lagi mengatur waktu. bagaimanapun juga semua harus seimbang. 

Terimakasih Tuhan buat banyak pelajaran berharganya beberapa bulan terakhir ini. Aku akan belajar lebih mindful menjalani peranku didalam keluarga. Semoga begitu juga pasanganku. Sehingga komunikasi yang baik dan hangat, juga menyenangkan dapat tercipta diantara kami dan kehadiran kami secara UTUH bisa dirasakan sama anak2. Kami nggak pernah tau kapan Tuhan minta kami pulang, tapi kami mau jalani saat ini, detik ini, buat hadir untuk anak2. Nggak kehalang gadget, nggak kehalang ego atau kesenangan2 kami, apalagi sampe anak2 nggak merasakan kami ada bahkan disaat kami duduk tepat disamping anak2.

Lets try, and wis us luck!




Randomly saying

Kesetiaan itu mahal harganya, makanya cuma bisa ditemukan pada hati orang2 yang berkualitas. Sebagai orang yang pegang value integrity, kadang se- ekstrim itu melihat "kasta" orang dr segi integrity nya dalam hidup. I mean in couple relationship ya. Semakin setia dan menghargai pasangannya, kastanya semakin tinggi✌️, hidupnya punya value yg baik. Semakin sering   selingkuh/ banyak tipu2/sembunyiin hal apapun dari pasangannya, yaa jelas dia udah kastanya tidak kasat mata. Alias nggak kuanggep, maaf🙏. Kentut aja masi ada baunya, masi dianggep🤣.

Kesetiaan lahir dari ketulusan hati orang. Bukan dari paksaan apalagi ancaman. "Awas aja kalo kamu selingkuh ya!" "Berani selingkuh, aku tinggalin kamu!" Semakin dipaksa pasti semakin mencari cara untuk menyembunyikan. Banyak  orang di luar sana yang siap "menggoda" kalo kita tidak menetapkan batasan yang jelas & gak tegas. Entah menggoda secara fisik ataupun sok menyentuh hati, ruang kosong yang mungkin gak didapat dari pasangan. Tiba2 ngajak ngobrol ikrib endingnya caper. Tiba2 kedok temen (gebetan) lama belom kelar2 nostalgia. Tiba2 kedok rekan bisnis ngobrol ngalor ngidul akhirnya ng(y)etan👿. Tiba2 stalking medsos ujung2nya kepencet like,comment, subscribe. Yhaaa, sungguh lebih menakutkan dibanding liat hantu. Tapi makin kesini bentuk kasta tidak kasat mata ini juga makin macem2. Ada yang beneran make a new unclear relationship (((hubungan nggak jelas🤣))), ada juga yang yaaaa tepu2 ajalahh, segala yang bisa disembunyiin dan ga mau pasangannya tau, ya gausah bilang2. "Aku kan ga bohong, cuma ga cerita aja!" Yhaaaa sama aja, se-kastaaaa. IYA, EMANG LAGI MENGHAKIMI INI, nape??! HAHAHA.

Tidak ada yang bisa tau dalamnya hati orang. Nggak ada jaminan juga orang jadi loyal, setia dan gak sembunyiin apapun dari kita. Jadilah orang sepeduli mungkin, se-pure mungkin, sepenyayang mungkin, setegas mungkin dan semandiri mungkin. Lakukan setulus mungkin. Ketika semua udah kamu upayakan sebaik mungkin namun pasanganmu masih membuka celah untuk hubungan lain& tipu2 lain yang gak jelas, kamu tau, sesungguhnya siapa yang rugi kehilangan 😏

Tapikan lagi2 ukuran peduli,tulus, sayang,pure, mandiri, itu UKURAN SIAPA? HAHAHA. Ga ada kelarnya kalo dibahas. Mungkin ngerasa udah mandiri, peduli, penyayang, tapi dimata couple nya ternyata enggak🤣. Lagi2 semua itu soal rasa syukur, soal belajar merasa content dengan hidup yang sedang dijalani. Yang benar2 berintegritas, akan tetap setia meskipun dia tau relationship nya tidak sempurna. Menyadari bahwa bisa dimulai dari diri sendiri untuk membuat relationship yang menyenangkan. Bukan cuma ngarep dari couplenya. Memahami bahasa kasih pasangan itu apasih, apakah physical touch, words of affirmation, receiving gift, act of service, atau quality time. Lakukan sesering mungkin biar sama2 happy. 

Just randomly saying. Lagi rame berita public figure yang masuk kasta tidak kasat mata. Yang bosen dikit, kosong dikit, langsung nyari pengisi.   Ruang kosong bukannya jadi introspeksi, malah ajang genit sama orang lain. Yang nggak pernah merasa cukup. INI CURAHAN HATI NETIJEN GEMES! HAHAHA. Semoga kita dijauhkan dari orang2 seperti ini ya.. amit2 tolak dalam nama Yesus!! Semoga selalu dikelilingi orang yang baik, kasih dampak positif, bisa tukar pikiran dengan sehat. Semoga semua sehat & bahagia dalam lindungan Tuhan. Amin 🙏

Trakhir quotes nyomot dari orang, katanya, integrity is doing the RIGHT THING even when NO ONE is watching 👀

2022 RECAP

Dari judulnya, udah keliatan ya, ini bakalan banyak ngomongin masa lalu hahaha. Udah hampir sebulan jalanin Januari 2023 tapi baru bikin tulisan tentang recap 2022. Maklum, lagi nemu moodnya buat nulis. Hari-hari ini rasanya blogging bisa jadi tempat healing Ketika ngga bisa menumpahkan isi kepala sama orang.

Januari 2022 bulan januari ini udah bulan keduaku bekerja (lagi) di salah satu perusahaan swasta di pinggiran ibukota, setelah sebelumnya 2 tahun jadi full time mom. Berani ambil kerjaan lagi karena pandemic yang mulai reda, dan juga anak udah agak gede, at least 2,5 tahun, kalo ada kenapa-kenapa sama dia, dianya udah bisa ngomong atau ngeluh atau ngadu hehe. Awalnya nyari mbak pengasuh buat nemenin anak juga susah banget, tapi pujiTuhan akhirnya nemu juga dan mbaknya baik banget sayang sama anak kecil. Kehidupan keluarga juga jadi berubah ritmenya. Yang awalnya kami tinggal di rumah kami yang relatif dekat ke pusat kota, trus jadi pindah sewa apartemen sambil hunting rumah di sekitar tempat kerjaku. PujiTuhan baby juga adaptasi ke lingkungan barunya nggak cranky2 gimana. Suami juga meskipun harus menempuh perjalanan yang lebih jauh ke kantornya dari apartemen, tetep bisa bareng sama keluarga. Puji Tuhan untuk suami yang supportif, punya hati yang besar untuk bisa mendukung istrinya. makasi ya pa, love you as always. sehat terus ya kita biar bisa menua bareng, bertumbuh bareng dan keluarga kita selalu dalam lindungan Tuhan.

Februari 2022 Untuk pertama kalinya kena covid. Baru juga 2 bulan kerja, awal februari udah langsung kena covid. PujiTuhan gejalanya ringan, dalam arti ngga sampe gawat darurat yang harus dibawa ke Rumah Sakit. Dan nularin mbak ART juga. Padahal si mbak lengket ke baby. Yahhh combo deh. Tapi PujiTuhan setelah PCR, suami negative dan baby juga ngga menunjukkan tanda sakit apa2, sehat dan aktif aja, jadi kita anggep dia negative dan tetep “diamankan” sama suami. Struggling banget pas aku masih belum selesai karantina, sementara mbak baru aja kedetect positif covid, otomatis suami doang yang handle baby. Sambil meeting pake backingsound suara anak rewel. Hektik. Ngerasain karantina, berjemur, idung mampet, tenggorokan nelen sakit banget, dan diakhir karantina berat badan melonjak naik, hehehe. Ya, karena semua makanan dimakan, semua suplemen yang memperkuat imun dimakan. Biar cepet sehat dan balik lagi bs bareng sama baby. PujiTuhan karantina hampir sebulan karena dari awal aku kena trus jeda ke mbak ART kena 8 harian, jadi makin Panjang waktu karantinanya.

Maret 2022 Akhirnya kita menemukan rumah dekat tempat kerja! Setelah ngitung2, dan ternyata bisa untuk KPR rumah lagi, kami memutuskan untuk beli rumah. Meskipun bukan rumah baru tapi pujiTuhan lebih luas dari yang sebelumnya. Cuma ngga bisa langsung pindahan karena mesti menyelesaikan proses administrasi dan pengurusan notaris juga. Oya, dan juga lagi sering survey sekolah kesana kemari karena bulan Juli masuk tahun ajaran baru, baby umur 3 dan mulai masuk playgroup. Dan juga ikutan trial class di sekolah buat mastiin anaknya udah siap mental buat sekolah. Dan ternyata dia happy! Missnya juga sampe heran sama perkembangan baby di umurnya yang belum genep 3 tahun.

April 2022 Wedding Anniversary! Ngga ada perayaan apa2, cukup happy tiup lilin Bersama. Pas paskah juga kayaknya waktu itu, dan kita masih disibukkan sama bolak balik apartemen-rumah (lama) yang ternyata cukup melelahkan banget tiap weekend udah kayak orang mau pindah rumah bawa barang-barang kesana kemari. Kok waktu itu kuat ya?hehe. Akhir April mulai pindahan rumah, ngecat ulang, renov dikit2 yang urgent,trus ditinggal mudik karena awal mei lebaran. See yaa!

Mei 2022  Pindahan rumah! Bersyukur ditemenin mama papa buat pindahan, soalnya mbak ART juga belom balik lagi ke rumah,masih mudik. Jadi baby ditemenin oma opa sementara dirumah baru sambil oma opa nya bantu beres2 juga maklum abis pindahan barang langsung ditinggal mudik, belom proper nata2in nya. Big thanks oma opaa.

Juni 2022 Mulai jalanin aktivitas dari rumah baru yang lebih kidsfriendly. Makan siang bisa pulang. pujiTuhan ada motor juga jadi bisa lebih mobile buat transport selama ngantor.Cuma si motor ini suka susah distarternya, jadi sering minta tolong mbak ART dirumah atau security di parkiran kantor buat starter kaki. Oya bulan Juni ini juga mulai nyiapin segala kebutuhan buat baby sekolah, mulai dari tas sekolah, baju, urus seragam dan bayar SPP segala macem. Cant wait to see her in her uniform.

Juli 2022 Baby birthdayyy! Yeay, akhirnya 3 tahun jugaaa. Tapi ternyata drama baru dimulai, saudara-saudara! HAHAHA. Mulai dari mbak minta resign karena mau jagain anak dikampung. PujiTuhan dapet penggantinya Cuma sehari setelah dia keluar. Terus lagi si baby, generasi pandemic mulai masuk sekolah, ketemu banyak orang, kebiasaan baru bangun pagi dan sebagainya, berontak ga mau sekolah. Liat seragam trauma, liat mobil jemputan datang trauma, liat segala sesuatu yang berhubungan sama sekolah langsung nangis kejer kayak mau diospek militer. Pulang sekolah kalo ditanya tadi belajar apa disekolah nggak pernah mau jawab, diem aja seputra sekolah, Tapi tetap sangat fun kalo ditanya hal-hal yang lain. Masih jadi anak yang ceria seperti biasa asal nggak tentang sekolah. Minta bala bantuan oma buat nemenin sementara mbak resign, ternyata juga ngga mempan. Sampe kepikiran buat udahin sekolahnya kali aja emang anaknya ga siap sekolah. Cuma keputusan masukin dia ke sekolah bukan dari keinginanku / suami sebagai orangtua, tapi juga anaknya udah minta dan happy pas trial class. Udah bayar segala macem , masuk seminggu malah ngereog tiap mau sekolah, wkwkwk. Tapi pujiTuhan sekolahnya baik, bisa dikasi kesempatan buat pindah kelas pagi  (awalnya dia kelas siang, dan ikut mobil antar jemput kalo berangkat). Paham banget sih adaptasinya anak umur 3 tahun lebih seminggu, adaptasi sekolah, mbak baru, plus PP naik jemputan yang mana dia juga ga pernah kenal semuanya. Kalo di kelas pagi, berangkat sekolah bisa bareng aku dan suami sekalian ngantor, jadi berasa ditemenin. Dan drama persekolahan itu berakhir sekitar 1 bulan sejak hari pertama masuk sekolah. Hahaha.

Agustus 2022 Challenging banget punya ART usia senior ternyata. Kayak dua sisi mata uang sih, kadang pikirnya udah senior pasti dia lebih sabar dan bisa jagain baby dengan baik. Tapi ternyata kebanyakan ngguruin, hahaha. Too much talking banget. Pas lagi kita sekeluarga struggling banget sama mbak ART yang ini, eeh si babynya sakit.. tiba-tiba batuk, muntah2, demam, pilek juga, dan susah banget minum obatnya. Akhirnya setelah coba rawat jalan dan ga works, kita bawa dia opname. 4 harian di rumah sakit, dibolehin pulang meskipun gejala masih ada. Lanjut obat di rumah. Selang sehari baby pulang dari rumah sakit, si mbak bikin ulah lagi. Akhirnya minta balik. Cuma sebulan efektif kerja dirumah, yaudahlah daripada makan ati mulu yekhan.. bye dah. PujiTuhan ada oma yang mau bantuin nemenin disini selama nyari mbak baru. Selama berkeluarga ngerasain punya mbak juga Cuma 2 kali ini, bener2 karena ditinggal kerja.

September 2022 PujiTuhan Cuma seminggu nunggu akhirnya dapet mbak baru juga. Kali ini baik, pujiTuhan. Meskipun masih muda tapi ngga suka main hp dan asik sendiri malah ninggalin anak. Pokoknya rajin deh. Dan telaten sama anak.  Hari2 ini disibukkan dengan jaga kesehatam prokes prokes dan prokes soalnya kasusk covid naik lagi dan baby imunnya naik turun takut sakit lagi. Karena aktivitas diluar rumah udah mulai padet juga dan suami sering dinas keluar kota jadi makin harus kencengin prokes biar tetep sehat. Oya kami juga mulai nabung buat asji, biar punya proteksi lebih baik dan nggak kebingungan di depan nanti.

Oktober 2022 Menutup oktober dengan jadi magister covid, alias kena covid untuk kedua kalinya. Dan kali ini nularin baby. Sedih banget. Prokes udah ketat masih aja bisa kena. Karantina 10harian dikamar dan menggendut lagi. Segala makanan sehat dimakan biar cepet pulih imunnya. Khawatir banget sama baby soalnya pertama banget ketularan dan dia belom vaksin. Meskipun sama2 positif covid aku ga karantina bareng sama dia. Karena gejalaku cukup “parah”. Maksudnya pilek banget sampe ilang penciuman ga kelar2 sampe selesai karantina. Baby sama mbak & papanya meskipun sama2 covid. Dia bergejala lebih ringan daripada aku.

November 2022 Bulan ini jadi bulan nano nano buat kami sekeluarga. Mulai dari father’s day di sekolahnya si baby, udah prepare ternyata ga bisa ikut karena masih karantina. Trus suami birthday, staycation aja biar beda suasana dan masih parno dengan covid yang ga kelar-kelar. Akhir November, baby dan papanya sakit lagi. Huaahh. Kali ini paling parah buat baby karena sampe nggak mau makan sama sekali. Opname lagi. Pas mau jagain baby opname, aku dan suami PCR, laah suami malah postif covid tapi baby negative. Mungkin juga karena baru belom sampe sebulan sembuh dia jadi negative. Rock n roll juga jagain semaleman sendirian karena suami ga dibolehin ikut jaga, dan dia karantina dirumah. Lagi-lagi bala bantuan datang dari oma. Kali ini 5 hari opname, dikasi antibiotik dan puji Tuhan kali ini ditopang askes. Baby pulang, suami masih belum juga selesai karantina, tapi ngga ada interaksi jadi masih aman meskipun tinggal dalam 1 rumah.

Desember 2022 Menutup tahun dengan THANKFUL& GRATEFUL, karena semua sehat, baby holiday lama banget dari awal desember sampe awal januari. Yaa Namanya juga sekolah main-main, yang penting happy. Bisa liburan mudik dengan badan sehat, pergantian tahun juga bisa dilewati Bersama-sama dengan badan sehat. Bisa ketemu banyak sodara-sodara. Semua sehat. Dan kami untuk pertama kalinya membuat resolusi untuk 2023. 😊

 

Lesson learnt 2022, KESEHATAN ITU PENTING BANGET!! Apalah artinya punya segala, bisa segala macem kalo ga sehat. Jadi paling penting jaga Kesehatan (fisik dan mental), karena itu mahaaaalll. Terimakasih Tuhan udah nuntun kami sepanjang tahun ini, terus setia sama musim kehidupan kami. Nopang kami terus pas kami lagi happy atau bahkan di saat terendah kami. Sampe akhirnya kami tetep bisa bareng2 ngelewatin semuanya sampe penghujung tahun dalam keadaan sehat. Terimakasih udah terus kirim orang-orang terbaik buat bantuin kami dan bukakan jalan buat kesulitan-kesulitan kami. 2022 bukan tahun yang mudah buat dilewati, tapi berkat Tuhan banyak berlimpah banget buat kami. Terimakasih ya Tuhaaan! Tuhan baik banget.

Selamat menyongsong tahun baru. Semoga sehat selalu dalam lindungan Tuhan yaa semuaaaa! Lets rock 2023!

Love letter to my first born

 Dear my little girl

Terimakasih ya sudah memilih mama buat jadi mama kamu. Terimakasih sudah kasih banyak sekali pembelajaran hidup untuk mama. mama bertumbuh setiap hari bersama kamu. Maaf ya nak kalau mama masih belum jadi mama yang cukup baik buat kamu. Tapi mama berusaha nak setiap hari. Ya.. Mungkin nggak semua orang tau bagaimana struggle nya mama belajar.. Bagaimana strugglenya mama bergumul didalam hati untuk terus bisa menyeimbangkan dan menempatkan diri dengan baik sebagai ibu dan juga pendamping untuk papa. Maaf banyak kurang2nya mama ya dek, kalau masih sering bikin adek terluka, sedih marah nangis karena keterbatasan mama dalam mengasuh adek. 

Semoga kedepan kita bisa selalu jadi tim yang solid ya dek buat belajar bareng.. Kasihtau mama juga kalau mama salah biar kita bisa sama2 belajar jadi pribadi lebih baik. Semoga tangki cinta mama selalu penuh, dari Tuhan, dari papa, dari adek juga, jadi bisa membagi lebih banyak banyak cinta lagi dalam keluarga. 

At the end.. Kalo sampe akhirnya mama cuma punya adek dihidup mama, mama akan tetap mengusahakan yang terbaik. Biar ngga ada penyesalan diakhir kenapa nggak maksimal ngurusin adek.. Karena mama yang memilih untuk mempunyai adek, maka mama juga harus berkomitmen setiap hari untuk membagi waktu, tenaga dan apapun yang mama punya untuk adek. Yang mama tau, mama bersedia memberi effort lebih, terlihat lebih repot dan lelah untuk memberikan yang terbaik utk adek. 

Sesungguhnya yang bikin mama sedih karena  dihakimi tidak cukup baik buat jadi mama adek.. Penghakimannya keluar dari orang yang mama sayang juga... Hancur sekali.. Tapi yasudah... Toh mama ga berharap orang2 tau ini sih dek, cukup adek merasakan mama sayang sama adek, itu udah lebih dr cukup buat mama.

terimakasih selalu bikin mama kagum sama perkembanganmu ya dek.. Kamu tumbuh dengan sangat baik.. Makin kritis, makin banyak bertanya sampe kadang mama kewalahan juga jawabnya.. Adek membanggakan sekali.. Lucu dan banyak bawa sukacita dalam keluarga.. Terlepas dari beberapa PR yang masih harus kita belajar lagi, but its okay, we will do it as a team ya dek.. Ga akan pernah bandingin step  adek sama anak lain karena mama tau gak enaknya dibandingin sama ibu lain 🤐

Terimakasih ya dek.. 

Mama loves you so much. 😭