Anda

hai semua! apa kabar? mau berbagi cerita nih :)

hmmm, postingan ini saya dedikasikan untuk seseorang, yang saya kasih nama samaran 'Anda'.
saya menghargai Anda, saya salut sama perjuangan Anda, dan saya appreciate sekali dengan apa yang Anda telah lakukan untuk saya. buat saya, itu hebat.
kalau boleh saya bilang, Anda itu teladan buat saya. Anda selalu kasih contoh bagaimana harus bersikap, dan secara sengaja atau tidak sengaja, saya terpengaruh. Bahkan, dalam waktu dekat ini, saya baru berpikir untuk memberi gift buat orang yang inspiring kayak Anda. tapi..

sebagai manusia, saya tau, kita sering melakukan kesalahan. termasuk Anda juga. mungkin saya berekspektasi terlalu tinggi pada Anda, sampai2 di mindset saya, yang ada adalah sosok Anda yang perfect. nggak ada cela dan ngga ada cacatnya. semua yang Anda lakukan adalah benar, oleh karena itu saya berusaha meniru sikap Anda. Tapi saya tau, Anda manusia biasa, sama seperti saya, yang juga sering salah, sering lupa.

Ketika Anda melakukan kesalahan, saya kecewa. sangat kecewa. saya mengetahui bahwa Anda ngga se-perfect yang saya kira. Kecewa bukan hanya sebatas kecewa. saya ingin marah. kesalahan Anda, fatal menurut saya. Tapi entah mengapa, image perfect dalam mindset saya,yang menempel pada diri Anda, membuat saya sulit mengutarakan kekecewaan saya tersebut.

Bukan hanya saya saja yang kecewa melihat kesalahan yang Anda lakukan. Banyak orang kecewa, banyak orang menghujat, banyak orang memberi pressure pada Anda. Tekanan demi tekanan Anda dapatkan. saya tau dan lihat itu.

Sebagai orang yang mengagumi Anda,(setidaknya sebelum kesalahan ini Anda lakukan),saya berusaha berpikiran jernih. saya mencoba memposisikan diri saya sebagai Anda. ya, tekanan dari berbagai pihak itu pasti membuat Anda stress.

Saat ini, saya hanya ingin berada di samping Anda. menunggu. siapa tau, Anda membutuhkan telinga saya untuk berbagi, atau bahu saya untuk sekedar bersandar lelah. siapa tau. saya tidak berani untuk menyalahkan Anda juga. siapa saya? Mungkin saya berhak untuk marah, kecewa, tapi TIDAK untuk mengatakannya kepada Anda. saya tetap bersikap biasa pada Anda, seolah nggak pernah terjadi apa2. saya nggak mau Anda sedih. bagaimanapun, mindset saya pernah mengatakan Anda perfect.

Sekarang, ketika semua menyalahkan Anda, saya diam. saya berusaha percaya dengan janji Anda untuk berubah. percaya dengan semua permohnan maaf Anda, dan tidak akan mengulanginya lagi. bukan percaya 100%, baru mencoba percaya. melihat proses, semoga Anda berubah bersama waktu. Kembalilah menjadi Anda yang saya kenal sebelumnya. Biarlah mindset saya bilang, Anda sedang lelah terus2an menjadi diri sendiri, dan sedang berakting menjadi pribadi yang lain.

tapi saya percaya, Anda akan berubah menjadi lebih baik. kondisi sekitar Anda juga akan mendukung untuk itu. Tetaplah menjadi Anda yang membanggakan. Saya bukan berada di pihak Anda, tapi ada di pihak yang ingin 'membangun' Anda. terlepas dari hujatan dan kebencian yang mereka lontarkan kepada Anda. bukan saya mentoleransi kesalahan Anda, tapi saya mentoleransi pribadi Anda, yang saya kenal sebelum kesalahan itu ada.

0 Response to "Anda"

Posting Komentar