the story of the idols


Hei hei semuanyaaa… maaf…kemaren sempet vakum dari dunia per-blogger-an…biasaaaa..komputer nya bloon lagii…here for you…smoga para pembaca mendapatkan sebuah insiprasi dari sini…

Bella dan Christa adalah dua sahabat dekat. Mereka udah kayak sodara malahan. Mereka berdua sudah berteman sejak SMP. Mereka tinggal di sebuah kota kecil, Salatiga. Bella, yang baru pindah dari Bogor, orangnya superbawel, klop buanget sama Christa yang gokil abis. Makanya, kalo ada mereka, siap-siap aja nutup kuping rapet-rapet. Soalnya, beresiko menderita ketulian dini. Hahahaha.

Nggak ada yang ditutup-tutupin diantara mereka. Bella tau smeua tentang Christa, termasuk kegilaan Christa terhadap artis korea Ikuta Toma, dan juga sebaliknya.

Suatu ketika. Saat mereka kelas 1 SMP...

Bell!! Aku udah nemuin friendsternya ikuta toma lohh..! kata Christa ketika mereka berdua sedang asik ngenet gratis di perpustakaan sekolah.

Idiiihh..biasa aja kali. Ikuta toma ini, bagusan juga friendster gue. Timpal Bella.

Idiiihh..PD banget sih. Orang friendster kamu isinya kartun-kartun kagak jelas gituu…Aku kasih testi ah..

Hai Ikuta, I’m Christa.. I am… Christa berenti nulis.

Bel, bahasa inggrisnya ‘aku fans berat kamu lohh’ itu apa? Tanya Christa dengan polosnya.

Ih, gayanya, mau ngasih testi ikuta toma. Bahasa inggris aja nggak lancar, gimana mau ngirim testi ke ikuta?? Hahahhaha.. ledek bella.

Iya makanya, aku nanya kamu…ayo cepetan kasitau..aku nggak sabar pengen ngirim testi ke dia niihh..desak Christa.

“Ya gampanglahh..I am your fans. Gampang kan??” jawab Bella.

“Iiiihhh, kalo gitu aku juga ngerti!! Tapi kan, artinya I am your fans kan ‘aku adalah fansmu’ bukan ‘aku adalah fans beratmu’. Aku kan nggak sekedar ngefans sama dia, aku sangatsangat ngefans.” Tandas Christa.

“Terserah deh, lo ngomong apa. Masih mending, gue tau.” Kata Bella sambil terus browsing.

“Hah, Bella payah! Apa yaa?? Aduuhh, apa nulisnya pake bahasa Indonesia aja ya Bel?”

“Yaudah sana, ntar paling juga testinya nggak dibaca ama ikuta. Pusing dia, baca testi lo. Cintaaa, mana ngerti dia bahasa kita??? Ntar dikiranya kita orang dari planet asing lagi.” Timpal Bella.

Christa akhirnya menulis testimony dengan bahasa inggris yang dia tau. Seadanya. Yang penting, testinya sampe ke ikuta.

2 minggu kemudian…

“Bel, testi aku kok nggak dibales sama ikuta yaa?? Huh, jangan-jangan dia nggak ngerti lagi, bahasa aku..” gerutu Christa.

“Heh,Chris, lo piker dia itu pengangguran apa, yang tiap hari buka friendster mulu?? Dia kan juga punya kerjaan. Syutinglah, Pemotretanlah,..Oya, testi lo nggak pake bahasa Indonesia kan, say??” Tanya bella memastikan.

“Ya enggaklah! Gila apa..ntar aku dikira alien..”

“Hahahahha..tau juga kau..”

Tiap hari, saat jam istirahat, Christa selalu menyempatkan diri ke perpustakaan untuk sekedar ngecek testi yang masuk. Tapi, Ikuta Toma nggak juga membalas testinya. Tapi, Christa terus mengirimkan testimony, yang menunjukkan dia tuh ngefans banget sama tuh artis.

Sampe pada saat mereka berdua sudah menginjak kelas 3 SMA( mereka masih satu sekolah) ..…

“Tumben hari ini lo nggak buru-buru ke perpus??” Tanya bella pada sahabatnya yang terlihat murung itu.

“Aku udah ngelupain testi-testi itu. Anggep aja nggak pernah nyampe ke dia. Lagian, mana mungkin sih, seorang ikuta tOma mau ngebales testi aku?? Mimpiku terlalu berlebihan..” kata Christa sedih.

“Udahlah…lo nggak usah sedih gitu. Buat apa sih? Lo boleh aja ngefans sama orang, tapi inget, dalam batas wajar.” Nasihat Bella.

Christa berangsur-angsur mampu melupakan semuanya. Dia bahkan nggak pernah lagi buka friendsternya.

“Bentar lagi ujian nih...jadi males dehh..pelajaran tambahan mulu..” gerutu Christa.

“Lo mau lulus kann?? Inget aja pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senag kemudian...Kita harus bisa jalanin ini semua, dan lulus dengan nilai memuaskan!”

Kata Bella mesupport.

Beberapa minggu menjelang ujian, Christa justru sering nggak masuk. Alesannya sih, sakit flu biasa. Tapi nggak biasanya Christa sakit-sakitan gini.

“Chris, lo jaga kesehatan dong. Masak mau ujian malah sering ijin gini?? Ayooo Chriss….SMANGATTT!!!” kata Bella.

“Iya nih Bell, kecapekan belajar. Otakku kayak udah nggak mampu gitu, dijejelin tryout, soal latihan, ulangan, mulu…” kata Christa.

Berkat usaha keras dan saling support, mereka akhirnya bisa lulus dengan nilai memuaskan. Bella menempati peringkat dua parallel, dan Christa urutan enam parallel.

“Akhirnyaaa….lega deh bel, rasanya..!”

“Iya nihh…Oya, kalo anak-anak sekolah lain, ngerayai kelulusan kan pake pilox, gimana kalo kita ngerayainnya dengan cara kita..??” kata Bella penuh makna.

“Maksud kamu?”

“Ke warnet!”

“Hahhh???Ke warnett?? Nggak special amat siih?? Yang special dong. Makan di restoran mahal kek, shopping kek, apa kek.”

“Siapa tau, testi lo dibales sama ikuta toma?hehehe..gue kangen nihhh..sama fs gue, yang udah nggak gue urus sejak lo mutusin untuk nggak buka fs(friendster) lagi. Gue kan solider. Ya nggak?” kata Bella.

“Hidihh..katanya kemaren kamu bilang, jadi fans dalam tahap wajar. Ya udah, aku cukup kok ngefans Cuma dengan liat mukanya di film. Cukup kok, dengan majang posternya di kamar, yang bisa aku liat terus sebelum dan ketika bangun tidur.” Kata Christa.

“Ayolaaahh Chris, ini kan kebersamaan kita yang terakhir…Bentar lagi, lo nggak akan sering liat muka gue yang imyut-imyut ini…hehehh..” rayu bella. Bella memang memutuskan untuk kuliah di Semarang dan kos di sana. Sementara Christa tetap di Salatiga. Semarang-Salatiga emang nggak gitu jauh. Tapi intensitas mereka bertemu akan sangat jarang. Bella aja pulangnya dua minggu sekali, itupun kalo tugas ngga numpuk.

Christa tetap menggeleng. Baginya, sekali nggak, ya tetep enggak.

“Ya udah, kalo lo nggak mau. Gue ke warnet sendiri aja.” Kata Bella.

Christa bener-bener nggak pernah buka fs lagi.

5 bulan kemudiann..

Bella dan Christa memang sudah jarang kontak lagi. Bella sibuk dengan kuliahnya di arsitektur, begitu juga dengan Christa, di fakultas bahasa.

Ketika Bella buka situs chatting, YM..

Christa ( C) : “Gimana kuliahmu Bel?” .

Bella (B) :“Baik. kamu? Gmn kabar ikuta toma-mu??

C“Hah, lupakan aja diaa..baru memulai pembicaraan kamu udah ngebahas itu lagii..”

B : Heheh..sori neng..akhirnya ke warnet juga nih?

C : Kalo nggak gara-gara tugas juga males kali..

B : Lo kok jadi phobia warnet gitu sih ?

C : biarin.. ;p pulang kapan?

B: Sabtu. Jalan yuk?

C : Yaaahhh..aku ada acara ke semarang..

B : Bagus dongg kalo gitu, kita ketemuan di semarang aja..

CMasalahnya, aku sama papa mama..

B : Acara apaan sih?

C : Kondangan..

B : Hahhaa..kayak anak bayi aja lo, masih ngintil bokapnyokap kondangan..

C : Makan gratis gituuu..hehhe..yaudah. sebtu lusa. 2 minggu lagi. Gimana??sekalian anterin aku ke salon..

B: yah, sori Chris,gue nggak pulang..lagian, nyokap juga ke Jakarta deh 2 minggu lagi…jadi rumah kan sepi..

C :Nginep di rumah aku aja?

B :Hmmm..liat ntar deh ya..tapi nggak janji lohh..

Mereka sesekali kontak lewat chat. Itu juga jarang. Ya, tapi gimanapun Bella nggak akan segampang itu lupa sama Christa. Gimanapun Christa tetep bestfriendnya.

2 bulan kemudian..

Minggu Pagi, do kosan Bella… HP Bella berdering..

“Telah meninggal dunia dengan tenang, sahabat kita tercinta, CHRISTANIA SUBAGJA ..pada hari Minggu, …blablablabla” Bella teriak baca sms itu. Nggak sanggup berkata-kata.

“Kenapa Be?” Tanya temen kosan Bella yang kaget denger Bella teriak.

Bella diem.

Bella langsung bergegas menuju ke Salatiga. Padahal, besoknya, Bella ada ujian.

“Gue harus ngucapin selamat tinggal buat dia..untuk terakhir kali..”

Sesampainya di rumah duka, Bella nggak kuasa lagi nahan tangisnya. Begitu juga temen-temen SMA Bella yang udah komplit ada di sana.

“Christa kenapa sih tante??” Tanya Bella pada mama Christa, yang justru saat itu terlihat sangat tegar.

“Klep jantungnya bocor. Kelainan ini sebenarnya udah dia alami sejak bayi.” Kata mama Christa tenang.

“Kenapa Bella nggak pernah tau soal ini??” Bella menagis makin kencang..Ia seolah marah..kenapa dia sampe nggak tau, hal paling penting tentang sahabatnya..

“Christa memang menyembunyikan ini dari semuanya. Yang tau ya Cuma Om dan Tante. Christa nggak mau Bella sedih…Sebenernya, waktu Bella ajak Christa ketemuan Sabtu lalu, Christa baru mau check up ke dokter..trus juga waktu Christa sering nggak masuk pas mendekati hari-hari ujian, itu juga karena ini…”

“Ya ampun Chris…lo tau nggak, gue tuh sayaaaanggg banget sama lo..kenapa sih, lo ninggalin gue secepet ini??” kata Bella di depan peti Christa.

“Udah..Bella tenang..Christa sudah bahagia di sana..ini, ada titipan surat buat Bella. Dari Christa.” Kata mama Bella yang terlihat sangat tegar.

Hai Bel,apa kabar? Saat kamu baca surat ini, pasti kamu udah tau semua tentang aku kan?? Maafin aku ya bel, aku nggak pernah cerita ke kamu..aku nggak mau kamu sedih.. oh ya, permintaan terakhir aku..tolong ya bel, bukain fs aku..kalo ada balesan dari ikuta, tolong balesin ya bel..bilang aja, aku ngefans banget sama dia..aku punya semua seri film dia..aku selalu berharap di bales testi aku..oke deh..thanks ya bel…

Love,

Christa.

Bella tersenyum membaca surat Christa.

“Dasar, orang gengsian. Ternyata harap-harap cemas juga..” kata Bella.

Ternyata bener. Ikuta toma membalas testinya christa.

Thank you for your testimonial. I’m so sorry, I’m too late to reply it. Nice to meet you, hope we can be friends..”

Bella pun ngebales testinya..

“Hai ikuta, I’m Bella, Christa’s bestfriend. Christa has died. She got seriously ill..There is a probel with her cardiac..

Since I was first grade of Junior High School, I met Christa, I knew she really liked you. Addicted. She was your fans. And at that time, she found your friendster, she precipitated to gave you some testimonial. She really hope, you replied it. Everyday, she went to library and opened her friendster to checked, were you reply her testi?? And you weren’t..She always wait.. She was disappointed. She decided to never opened her friendster again. She was sure, you never did it for her.. when I came to Christa’s funeral, her mom gave me a letter from Christa, She asked me for helped her, to open her fs, and if there was a testimony from you, I have to reply it… Okey, that’s it…

Here I say, is Christa’s message…

I really like you..I’m your fans..I have all of your film..I collect it. I always hope, you reply my testimonial. I wait for it..…

I’m sorry, I can speak English well, hope you know what I mean…^^

Satu bulan setelah itu, Bella menerima sebuah paket.

“Dari siapa ini pak?” Tanya bella pada bapak yang mengantarkan.

“Ini paketnya dari luar negri non. Tapi saya nggak tau, dari siapa. Saya Cuma disuru ngater paket ini aja. Soalnya ini dikirim dengan jalur yang khusus, jadi harus cepat sampai ke tujuan.”

You know what????

This is my first book.. about one of my fans in Indonesia. All of her testimony to me, all of her story..all of her shear to me…I wrote here.. I really appreciate it..she is my inspiration.

-Ikuta Toma-


Huaahhhhhhhhhhhhhhh…panjang juga yaaaaaa….

Beberapa bagian cerita ini nyata, namun ada beberapa mengalami penambahan dan pengurangan.

1 Response to "the story of the idols"

  1. Unknown says:
    Senin, 23 Februari, 2009

    wah.. sukses abis.. mbaca sampe akhir...

Posting Komentar