not forgotten, but forgiven

"when you trully care with someone, their mistakes never changes our feelings because it is the mind gets angry but the heart still care."
So many things could be made better with just a simple apology. Too bad most people dont know how to say I'm sorry, & others will not accept.

Semua orang pasti pernah marah. Di saat emosi meluap seperti itu, pikiran akan bekerja dengan tidak jernih. Maka dari itu pernah ada pepatah bilang kalo lagi marah, jangan pernah ambil keputusan apapun.

Marah itu bisa diekspresikan dalam banyak hal.
1. Tipe orang yang ekspresif. marahnya lisan. diomongin langsung. prinsipnya, yang penting perasaannya dia lega. masalah orang yang dia marahin itu sakit hati ato nggak, dia ngga peduli. toh orang tsb sudah membuat dia jengkel, dan sudah sepantasnya kalo dia harus menerima "sanksi" berupa sakit hati.

2.Tipe orang yang kondisional. bukan kondisioner lho yaa. beda itu. *krik* orang ini bisa baca situasi. Tau kapan dia harus marah secara lisan, ato cukup pake tulisan aja. istilahnya,kapan mau nyuruh orang buat walk out, kapan cuman ngasih surat peringatan doang. hehe.

3. Tipe yang ngga ekspresif. marah bisa, tapi nggak langsung verbal, lisan. pasti bisanya ngungkapin kalo pake media lain selain tatap muka langsung. bukan karena ngga berani, tapi memang karakter aja.lebih bebas mengungkapkan semuanya ke tulisan.

4. Tipe yang susah marah.nah ini nih yang bahaya. dia bisa aja nahan perasaannya, sampe entah gimana, karena nggak enak mau marah sama orang. kadang, dia bisa meledak-ledak sekalinya marah. dan jatohnya jadi kasar kata2nya. sebenrnya bukan maunya dia juga kayak begitu. tapi mungkin karena jaraaang banget marah, jadi sekali marah keliatan gimanaa gitu.


Tapi terlepas dari kata marah dan sebel dan lain-lain, semua itu bisa pelan-pelan dihapus dengan FORGIVENESS.

Mungkin, alesan kenapa seseorang membuat kita menjadi marah itu susah dilupakan. Kalo melulu nginget2 kesalahan orang yang bikin kita jadi sakit hati, hidup kita toh ngga akan tenang. isinya cuma dendam, marah, emosi. nggak ada berkatnya sama sekali.

Memang tidak mudah untuk bilang "oke, nggak papa. fine. kita kembali kayak dulu sebelom peristiwa marah itu terjadi" . Semua butuh proses. Tapi nggak selamanya kita minta dimaklumi, "kan aku sedang dalam proses, ya ngga bisalah maafin gitu aja. gimanapun dia butuh sanksi." NO!
sampe kapan mau berproses?

yang perlu kita inget, waktu kita mau memaafkan orang yang berbuat salah sama kita adalah : inget semua kebaikan yang pernah dia lakukan buat kita. inget semua pengorbanan yang pernah dia lakukan ke kita, inget semua hal yang pernah dia lakukan untuk membuat kita bahagia.
cuma perlu itu. inget semua itu. yang mungkin selama ini dia ngga pernah minta imbalan untuk semua kebaikan2 itu.
memaafkan dia bukan berarti kamu membayar kebaikannya, dan dia meminta imbalan atas kebaikannya. bukan itu.

Kasih itu mengampuni.
yaa, dengan catatan, orang yang membuat kita marah tersebut, ada effort buat berubah jadi lebih baik. ada usaha buat memperbaiki keadaan, dan nggak akan ngulangin lagi kesalahan yang sama.

waktu akan memulihkan keadaan kita. maybe it isn't forgotten, but forgiven.
Forgiveness is the glue, that repairs broken relationships.

1 Response to "not forgotten, but forgiven"

  1. Daniel Nova says:
    Sabtu, 08 Desember, 2012

    Wow, that's a great sight :D
    Forgive but unforgotten, however love has the power of undergoing all things...

Posting Komentar