Inspirasi ini datang tadi pagi, habis baca buku MMJ alias Marmut Merah Jambu –nya raditya dika. Salah satu chapternya ada yang berjudul “Orang yang jatuh cinta diam-diam”. Nggak tau kenapa, chapter itu sedikit menyentil hati saya.
Kalo diliat-liat, jatuh cinta diam-diam itu berasa jadi detektif yang mendadak ngerti semua hal tentang ‘target’nya. ‘Target’ di sini tentu saja adalah orang yang disukain. Mendadak bisa dan niat cari info tentang si doi (ciehh, gaya banget doi doi-an, dia aja deh ya), ralat, si dia, I mean. Entah itu sengaja ato enggak, info tentang ‘si dia’ adaaa aja nyampe ke kuping. Kadang ada temen lagi ngobrol, tiba-tiba bawa-bawa nama ‘dia’, dan nyerempet-nyerempet ada fakta tentang ‘dia’. Wah, kalo ini sih istilahnya nemu duit di pinggir jalan pas kita lagi laper dan keabisan duit. Tapi bisa juga, emang dasarnya niat ngorek info tentang ‘dia’. Kalo yang begini nih, boleh dibilang lumayan serius. Ada usaha gitu, kalo emang suka sama orang.
Pada intinya, jatuh cinta diam-diam akan selalu memicu keingintahuan yang besar mengenai ‘si dia’. Dan ujung-ujungnya, apalagi kalo bukan cari info. Masalahnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya mau (bukan maunya dia sih, tapi maunya keadaan) sampai pada tahap cari info. That’s it. Kalo orang itu filateli, rasanya semua info tentang ‘si dia’ itu adalah perangkonya. Hahaha. Cuma dikoleksi. Dan nggak ada more action yang lebih berarti.
Orang yang jatuh cinta diam-diam, katanya si Dika, setidaknya pernah menelpon orang yang mereka suka, setidaknya sampe orang yang ditelepon bilang “hallo”, kemudian menutup teleponnya. Just want to hear his/her voice. Dan kalo lagi papasan, dalem ati bilang, “semoga besok aku jadi ganteng/cantik sehingga dia mau sama aku”, tapi pada kenyataannya, dia Cuma bisa bilang “semoga dia bahagia dengan siapapun yang dia pilih”
Wowww. Memang sih, banyak banget yang gembar gembor, “hareee genee, masih nulis di diary? Masih suka mendem-mendem perasaan? Masih pasif-malu-dan menunggu? Masih suka menulis panjang kali lebar samadengan luas di word, trus disimpen di satu folder-yang kalo mau nemuin foldernya aja harus ke Inggris dulu-(??) filenya diPASSWORD pula! Ckckck. Super rahasia gitu keliatannya. Masih suka berandai-andai, seolah olah mereka orang paling cakep, sehingga yakin banget suatu saat pasti akan ada seseorang buat dia (jadi inget lagunya sherina-Primadona). Masih suka kehabisan kosakata pembicaraan kalo ketemu. Dan masih suka-masih suka lainnya.
Intinya : jadul deh lo.
Memang pathetic banget kedengerannya. Tapi in fact, mengekspresikan rasa suka sama orang tuh nggak segampang nyari kutu di rambut kamu!! Haha.
Dan pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya akan berharap, sukur-sukur bisa ngedoain orang yang dia taksir. Dia selalu bilang, someday, I’ll find... someday, pasti akan memiliki ‘si dia’ yang lain. ‘si dia’ yang bisa menerima apa adanya, si dia yang blablabla (ini pasti kriteria pangeran negeri dongeng berkuda putih)
Orang yang jatuh cinta diam-diam, akan selalu merasa cintanya “bertepuk sebelah tangan”. Padahal, belom tentu kayak gitu juga. Bisa aja, bertepuk tangan, nggak Cuma sebelah aja :p
Hanya karena mereka nggak punya cukup keberanian, jadi seolah mereka selalu mengalami penolakan. Intinya, kalo saya pahami lagi, adalah keberanian dan percaya diri. Modal tampang jelek kalo pedenya selangit juga banyak tuh yang berhasil dapet pacar. Hahaha. Ups, yang jelek maaf yaa, bukannya nyinggung perasaan.
seperti dua kapal yang berpapasan sewaktu badai, kita telah bersilang jalan satu sama lain; tapi kita tidak membuat sinyal, kita tidak mengucapkan sepatah kata pun, kita tidak punya apapun untuk dikatakan.
Hmmmm.. i think, i’m de javu now. How are you? Where are you now? (very very) long time no see =)
beberapa bulan belakangan ini, aku lagi belajar nyetir. hehehe. biar nggak terus tergantung sama orang lain kalo mau kemana2, ato ribet naik angkot. ternyata, nyetir itu nggak mudah seperti yang aku bayangkan sebelumnya. butuh konsentrasi tinggi, butuh sabar, nggak grusa-grusu.
Kemaren aku latihan sama papa, muter-muter aja di sekitar sini. nggak jauh2. pas lagi di jalan turunan + tikungan, eeeehh nggak taunya papasan sama motor. HAMPIIIIIIIRRR aja nabrak. tapi untungnya enggak. (thanks God). Papa marah. SANGAT marah.
aku, yang dasarnya setiap latihan memang nggak pernah banyak ngomong biar lebih konsen, diem aja. pokoknya setelah insiden itu, sepanjang jalan papa nggak enak terus ngomongnya. komen ini itu. kurang minggirlah, kurang apalah itulah. aku juga diem. tau dirilah, aku emang belom bisa, kalo dikritik sama yang lebih tau ya nurut aja. nggak mau sok tau.
sampe rumah, aku udah males ngomong. sebel. papa sempet diskusi sama mama soal ini. papa nggak setuju aku latihan kalo kayak gitu terus. (terus????, hellow??) apalagi pake mobil yang ada di rumah. sayang mobilnya. "itu membahayakan nyawa diri sendiri dan orang lain."
aku nggak denger mereka diskusi. tidur.capek. males. kalopun denger, pengen tutup kuping aja. aku nggak tau gimana pemikiran papa. kalo dulu waktu ikut kursus, nggak boleh ikut yang privat, yang lebih intensif. disuruhnya yang paket kursus biasa aja, yang cuma berapa jam. alesannya, latihan sendiri aja. tapi kalo latihan bawaannya papa malah deg-degan.dan seringnya ngeles kalo diminta ngajarin. trus maunya gimana?? aku juga PENGEN BISA!
memang fatal kalo latihan sampe nabrak. kemaren toh nggak nabrak. iya aku tau aku kemaren salah. trus kalo salah sekali gitu aku di judge nggak bakal bisa, gitu?? nggak boleh latihan lagi, gitu?
AKU NGGAK SUKA!
temenku aja latihan 6 bulan langsung bisa. karena dasarnya oratunya memang mendukung banget dia bisa. dan tau manfaat setelahnya kalo dia bisa. mamaku sih dukung banget, tapi apa daya, mama kan nggak bisa juga. jadi ya nggak bisa ngajarin.
hadooo masalah kayak gini aja udah sampe bikin aku dieman sama papa. kemaren. Ya, saya memang keras kepala. kalo punya keinginan ya sebisa mungkin harus diwujudkan. tapi ya tetep tau diri dengan kapasitas diri sendiri kayak gimana. kalo tau nggak mampu mewujudkan ya nggak ngoyo. tapi aku tau ini AKU PASTI BISA, pengalaman orang2 aja bilang bahwa kalo dipelajari sungguh, ini tuh nggak sulit.
Dalam suatu pembelajaran, kesalahan itu normal, wajar!
kesalahan nggak bisa digunakan untuk ngejudge bahwa orang itu nggak bakal bisa. tapi justru dari kesalahan, orang itu belajar, untuk bisa jadi lebih baik dan memperbaiki semuanya.
Wish you know it, my daddy.
hmmm. terkadang kita sulit membedakan apakah kita membutuhkan atau hanya sekedar ingin. menurutku, ingin itu berarti sifatnya optional. dipenuhi syukur, enggak juga masih ada lain waktu. karena sifatnya nggak mendesak diwujudkan. meskipun begitu, untuk bisa mewujudkannya juga harus usaha. jangan mentang2 nggak mendesak diwujudkan, trus nggak usaha.
beda sama butuh. membutuhkan, berarti mau nggak mau harus diwujudkan. dipenuhi. sifatnya lumayan mendesak. 'lumayan' mendesak, bukan sangat mendesak. kalo sangat mendesak beda lagi, namanya jadi HARUS. ehehe. ah, sebenarnya ngomong apa sih saya ini daritadi ngelantur ngomongnya.
sebenernya saya mau belajar membedakan antara pengen dan butuh. dalam banyak hal.
misalnya, jadi lebih milih2 kalo mau beli sesuatu..
Tapi belajar memahami arti pengen dan butuh nyatanya bukan hanya sebatas itu. sebatas pengehematan pengeluaran aja. ada sesuatu yang lebih dari itu.
Saat ini, aku sedang membutuhkan sesuatu. awalnya, aku pikir semua itu hanya keinginanku aja. yaa, i'm sure that someday it will become true. tapiii semakin kesini aku semakin merasa kalo itu bukan hanya keinginan. saat ini aku sudah membutuhkan. Aku menyadari bahwa ini lebih dari sekedar pengen, justru karena orang2 di sekitarku yang cukup heboh memperbincangkan hal ini. dan itu bikin kuping jadi panass
Aku nggak mau cerita lebih banyak soal apa yang sedang aku butuhkan sekarang. soalnya percuma juga diceritain di sini, yang bisa mengabulkan permohonanku untuk bisa mewujudkan kebutuhkanku itu ya cuma Yang di atas. :)
Sebenernya sudah beberapa kali aku mencoba, berusaha untuk mewujudkannya sendiri. tapiii sepertinya masih belom berhasil. masih terlalu banyak hal yang harus dipikirkan lebih lanjut untuk bisa tercapai.
Entah kapan akan terwujud... tapi aku pikir, karena ini adalah kebutuhan (setidaknya, ini menurutku), jadi yaa mendesak diwujudkan.. hehe, kayaknya maksa Yang di atas banget ya. ehehehe. ya maap.
mungkin yang baca postingan ini (ge er banget sih pus, kayak ada yang baca aja) nggak ngerti apa yang aku maksud di postingan ini. sebenernya aku mau share, tapi rasanya kok nggak pas aja, cerita di blog.. kan semua orang bisa baca. entah itu sengaja mampir ke blogku, ato nggak sengaja nemu. :)
istilahnya, ini curhat yang setengah-setengah. ehehehehe. tapi nggak paplah, yang penting aku udah tuangin di tulisan. ohya, aku memang suka nulis. dan kebiasaan, kalo ada sesuatu yang ganjel di pikiran, trus udah ditulis tuh rasanya legaaa.
nggak mau panjang2 ngomong, yang jelas,
* backing sound laddy antebellum-need you now