Hello everybody! :)
Me again :D
Lagi merasa galau nih, hahaha.
Jujur aja, akhir-akhir ini banyaaak banget hal yang bikin pikiran jadi nggak enak. Bisa dibilang beban, tapi nggak boleh jadi beban.*nahlo?
Bukan karena tugas,kok. Udah klise banget kalo masalah tugas. Haha
Pernah nggak sih, teman-teman merasa bahwa setiap orang yang hadir dalam kehidupan teman-teman itu udah disiapkan benar-benar sama Tuhan? Bukannya lebay, sriusan nih.
Tapi, waktu kita menyadari mereka “benar2 disiapkan” oleh Tuhan itu justru karena mereka membuat kita jengkel, minder, kesel, dll.
Ketika Tuhan membiarkan kita bertemu dengan orang yang sering diterpa masalah, Tuhan ingin membuat kita menjadi lebih dewasa, sehingga bisa menghibur dan menguatkannya dengan cara kita.
Ketika Tuhan membiarkan kita bertemu dengan orang yang tidak mandiri, yang sering tergantung sama orang lain, Tuhan ingin kita menjadi pribadi yang bisa diandalkan.
Waktu Tuhan membiarkan kita bertemu dengan orang yang keras, Tuhan mau ajarkan kita jadi orang yang lebih sabar, jadi kita bisa mengimbangi orang tersebut. Bukannya adu otot dan nggak mau kalah...
Ketika Tuhan membiarkan kita bertemu dengan orang yang lebih pandai dari kita, Tuhan nggak pernah punya maksud membuat kita minder, tapi Tuhan mau memacu semangat kita. Memompa semangat kita biar nggak loyo. Biar kita punya tujuan.
Ketika Tuhan membiarkan kita bertemu dengan orang yang supel, Tuhan tidak mau kita sendirian. Orang yang supel dan mudah bergaul akan membantu kita untuk bersosialisasi.
Ketika Tuhan membiarkan kita bertemu dengan orang yang sepikir, sejalan dengan kita, Tuhan ingin membuat kita nyaman dan aman tinggal di lingkungan kita.
Namun...
Ketika Tuhan memberikan mereka yang sering meremehkanmu, mengejekmu, bahkan mungkin membencimu, Tuhan ingin membentuk pribadi kita... agar kita nggak lemah, nggak cengeng, nggak mudah putus asa, dan pantang menyerah dalam berusaha. Ketika diremehkan, harus cepat move on.. jangan larut minder dan putus asa..
Terkadang mereka hanya perlu bukti akan kemampuan kita.
Mungkin mereka nggak terang-terangan bilang sama kita, kalo mereka nggak suka sama kita, tapi kalo kita udah tau itu, ya udah. It’s not a big problem. Lakukan apa yang menurut kita benar dan taat aturan. Sejauh kita sudah melakukan yang terbaik, mereka dengan sendirinya akan menyadari bahwa selama ini mereka salah menilai pribadi kita.
Seperti kalimat super inspiring dari seorang teman ini:
"Ketika ada yang tidak menyukaimu,
anggaplah mereka merasa kau bisa lebih baik dari ini
Ketika ada yang marah padamu,
anggaplah mereka sedang memaksamu untuk menyadari kesalahanmu, perubahanmu, atau apapun yang dulu pernah ada padamu tetapi tidak ada sekarang ini
Dan ketika ada yang membencimu..
sesungguhnya mereka tidak benar-benar ingin menghapusmu dari kehidupannya
anggaplah mereka sudah putus asa.. mereka sudah tidak punya harapan lagi untuk mengembalikanmu seperti dulu lagi
Sehingga mereka memilih untuk melepasmu
Membebaskanmu supaya kau bisa pergi sesuka hatimu
Namun ingat... (!!) ^^
ketika posisi itu terbalik,
jangan pernah sekalipun tinggalkan orang itu dalam keadaan marah atau kebencian
karena sebenarnya itu sama sekali tidak menyelesaikan masalah
cobalah perbaiki sesulit apapun itu
kalau memang sudah tdk ada lagi yang bisa dilakukan untuk mengembalikan apa yang pernah ada...
paling tidak kamu tidak meninggalkan dengan kondisinya yang kebingungan
kau sudah berusaha..."
Pelan-pelan, aku mengamati orang-orang di sekitarku, mereka yang Tuhan berikan untuk aku. Masing-masing dari mereka punya karakter. Awalnya, memahami “maksud Tuhan” memang bukan hal yang mudah.
Lelah, awalnya.
Tapi tau nggak, hasil pengamatan dan perenunganku, menghasilkan sesuatu yang luar biasa (at least, untuk aku hehe) :
Terkadang, Tuhan nggak kasih semua yang kita inginkan, tapi yakinlah, Tuhan selalu kasih apa yang kita butuhkan. :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "thankfull for everything"
Posting Komentar