Hai, very longtime no see.
Kangen coret-coret disini.
Dua tahun berlalu di kota ini. beratus-ratus kilometer dari hangatnya rumah, hangatnya kampunghalaman. 2minggu lagi, tepat di tanggal 13 Mei, genap 3 tahun usia perantauan. Thanks God, telah memampukan aku melewati proses luarbiasa ini. Tidak menyangka akan sampai di titik ini.
Sepertinya level mandiri dan level kesabaran ada kenaikan level setelah lewat 3 tahun ini. Level mandiri bisa lebih rajin masak sendiri di mess, bisa lebih mobile ngga tergantung sama oranglain karena ada motor sendiri hehehe. Memang tidak seberapa meningkat sih, tapi ada kemajuan.
Level sabar juga naik berlipat2. Dalam hal pekerjaan, relasi dengan rekan kerja yang tidak semuanya memiliki kepribadian yang cocok sama aku. Namun tidak ada yang harus dirubah dari mereka. Yang diubah adalah caraku menyikapinya.
Apalagi kalau lagi banyak kerjaan, ada masalah sama temen, pacar lagi ekstrasibuk ngga punya banyak waktu buat dengerin cerita, lingkungan sekitar lagi nggak aman, dan nggak bisa banyak cerita ke orangtua. Terimakasih Tuhan.
Ada kalanya, menekan diri untuk memaklumi kesalahan orang, memaklumi hal-hal yang ngga sesuai sama keinginan tapi disaat yang sama kita juga butuh dimaklumi. Harus mengerti sementara di saat yang sama juga ingin dimengerti. Menasehati dan beri solusi buat curhatan orang sementara dalam diri sendiri ada banyak pergumulan yang belum terpecahkan.
It's totally amazing how God works on me in that moment.
Teringat satu moment yang tak terlupakan di tahun 2015. Ada titik dimana rasanya ingin sekali menyerah. Kepercayaan diri tumbang setumbang-tumbangnya. Dan gak tau kenapa tiba2 kepikiran buat ngubungin tante dan om di Leeds. Yang lagi sama2 merantau juga, bedanya mereka merantau lebih jauh di Inggris sana dan dalam rangka lanjut sekolah, sementara aku disini dalam rangka bekerja. Setiap hari selama seminggu itu, kami selalu tukar2an doa. Saling mendoakan satu sama lain via whatsapp. Kadang tante kirim lagu yang dia mainkan di pianonya. Lagu-lagu pujian. Dia mengajak aku untuk mempraktekkannya juga ke keluarga dan pacar. Bisa saling mencurahkan isi hati lewa doa singkat pagi dan malam. Ngga butuh banyak waktu, 2menit cukup untuk ngetik dan dibaca dalam hati. Namun sepertinya karna keterbatasan waktu dan mungkin kesibukan, ngga berjalan lama.
Tapi yasudahlah, semuanya kan kembali ke hati masing-masing. Tidak perlu memaksakan diri.
Luar biasa Tuhan bekerja lewat om dan tante. Mereka doakan aku dari sana, mereka bilang, lihat hasilnya 1 bulan kedepan ya nak. Tuhan melihat semua itu. Terbukti. Keadaan menjadi lebih baik. Kepercayaan diri lebih tumbuh, lebih ada.
Karena merantau memang hidup sendiri, jauh dari keluarga, tapi aku TIDAK BENAR BENAR SENDIRI. Karena aku punya Dia, yang selalu ada waktu buat aku.
Selamat ulangtahun merantau. Semoga perjalanan kita selalu diberkati Tuhan.
Semoga proses ini semakin indah untuk dinikmati.
0 Comments
Langganan:
Postingan (Atom)